1.
Sejarah TV
Pada 1930-an, kotak televisi yang dijual pertama kali
sudah berfungsi sebagai alat penerima komunikasi utama di dalam rumah,
perdagangan, dan institusi. Pada waktu itu televisi berfungsi sebagai hiburan
dan sumber informasi berupa berita.
Televisi
adalah sebuah teknologi yang sangat berpengaruh dalam perkembangan teknologi
informasi di seluruh dunia. Pada awal perkembangannya, televisi adalah gabungan
teknologi optik mekanik dan elektronik yang digunakan untuk merekam,
menampilkan dan menyiarkan gambar visual.
Televisi adalah sebuah penemuan yang terus
dikembangkan dari waktu ke waktu. Awal munculnya televisi tidak dapat
dilepaskan dari penemuan hukum elektromagnetik oleh Joseph Henry dan Michael
Faraday pada 1831. Masa ini adalah awal komunikasi elektronik. Berikut
perkembangan televisi.
·
George Carey (1876) membuat selenium camera yang bisa
membuat seseorang melihat gelombang listrik dan akhirnya disebut sinar katoda.
Sebelumnya, gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah
melalui mesin faksimile mekanik sederhana, yang kemudian dikembangkan pada
akhir abad ke-19.
·
Pada tahun 1878, konsep pertama pengiriman gambar bergerak yang
menggunkan daya elektrik adalah konsep gabungan telepon dan gambar bergerak
atau teleponskop, tidak lama setelah penemuan telepon. Hal tersebut membuat
para penulis fiksi ilmiah berpendapat bahwa suatu hari nanti cahaya juga akan
dapat dikirimkan melalui medium kabel, seperti halnya suara. Dan, itu telah
terbukti pada penemuan selanjutnya.
·
Pada tahun 1881, pertama kali mengirim gambar menggunakan sistem
pemindaian gambar, yaitu menggunakan pantelegraf, yang menggunakan mekanisme
pemindaian pendulum. Penggagas pertama yang menggunakan istilah televisi adalah
Constatin Perskyl dari Rusia (1900).
·
Pada 1907, dua orang yang bernama Campbell Swinton dan Boris Rosing
melakukan percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim sebuah
gambar.
·
Televisi warna diciptakan oleh Peter Goldmark pada 1940.
·
Sebuah lembaga RCA memperkenalkan layar LCD pertama pada 1968.
·
Pada 1995, Larry Weber sukses menciptakan layar plasma yang lebih stabil
dan cemerlang.
·
Pada 2000-an, penyempurnaan layar teknologi dilakukan baik LCD, Plasma,
maupun CRT.
Sejak saat itu, hampir setiap teknologi pengiriman
gambar menggunakan teknik pemindaian gambar, termasuk televisi. Konsep ini
dinamakan perasteran, yaitu sebuah proses mengubah gambar visual menjadi arus
gelombang elektrik. Berikut ini merupakan perkembangan sejarah TV yang terjadi,
mulai masa TV mekanik hingga TV plasma yang ada sekarang.[1]
2.
HDTV
HDTV (High Definition
Television). Sistem media komunikasi bergambar dan atau bersuara dengan tingkat
kualitas ketajaman gambar (resolusi) sangat tinggi. Kualitas gambar yang
dihasilkan HDTV mempunyai ketajaman lebih baik (resolusi 1125 baris, dengan 1080
baris aktif), variasi warna lebih tajam, berformat layar lebar (dengan aspect
ratio TV digital 16:9 atau 1,78:1), transmisi data digital berbasis 19,3
megabit per detik, dan jumlah piksel hingga lima kali format standar analog
PAL.
HDTV adalah istilah yang melibatkan seluruh
aspek penyiaran, bukan hanya layar TV saja yang menjamin gambar video yang
ditampilkan berupa gambar video definisi tinggi, tetapi mulai dari unit kamera
video, format sinyal serta cara transmisi, sistem penerima, hingga layar
penampil di hadapan para pemirsa. Sistem broadcast HDTV diidentifikasi dengan
tiga parameter utama: ukuran frame, sistem scanning (interlaced scanning dan
progressive scanning) serta frame rate. Kelebihan lain, HDTV berukuran lebih
lebar dibanding TV biasa. Format HDTV menyerupai layar bioskop. HDTV juga dapat
difungsikan sebagai monitor komputer secara langsung.
PAL (Phase Alternating Line). Sistem warna
televisi yang pertama kali dibuat di Jerman, digunakan di Eropa dan beberapa
negara lain termasuk Indonesia. PAL terdiri atas 625 garis pemindaian, berada
pada rate 25 frame perdetiknya.
SECAM (Sequential Color with Memory). Sistem
televisi berwarna yang dikembangkan di Perancis, menggunakan 25 frame per detik
dan 625 garis horizontal.[2]
3.
TV Kabel
Televisi kabel atau cable television adalah sistem penyiaran acara televisi lewat isyarat frekuensi radio yang ditransmisikan melalui serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan
bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena (over-the-air). Selain acara
televisi, acara radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel.
Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia Timur, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang
berhasil di Afrika karena
kepadatan penduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti halnya radio,
frekuensi yang berbeda digunakan untuk menyebarkan banyak saluran lewat satu
kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih satu saluran televisi.
Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi digital untuk
menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog.[3]
4.
Wireless Cable TV& Direct Broadcasting Satelite (DBS)
Direct
Broadcast Satellite (DBS) adalah sejenis pesawat luar angkasa yang akan memulai
layanan komunikasi baru. Dilengkapi dengan sistem transmisi yang sangat kuat,
satelit akan beroperasi dan akan melalui outlet media konvensional untuk relay
program secara langsung ke pelanggan. Dan konsep ini telah berevolusi selama
bertahun-tahun. Dua konsep penting DBS adalah ukuran transmisi informasi dan
pilihan pemrograman. Berkat transmisi yang kuat, piring yang digunakan kurang
dari dua meter. Ukuran piring merupakan masalah penting bagi DBS, karena
membutuhkan piring kecil yang mencolok, cukup murah, dan mudah digunakan.
Pilihan pemprograman juga penting, karena perusahaan DBS dapat menyediakan
program televisi, film, dan siaran olahraga sekaligus.
Daya tarik dari sistem DBS adalah cara yang
ampuh untuk menarik kepentingan lapangan. Konsumen dapat menerima sebuah array
program, termasuk yang mungkin tidak tersedia. Teknologi prasyarat dasar juga
telah matang sejak 1980-an, membuat operasi DBS yang lebih layak dan, akhirnya
terintegrasi sepenuhnya dalam infrastruktur komunikasi Amerika Serikat. DBS
mendukung individu individu di daerah pedesaan yang tidak memiliki pilihan
siaran atau kabel dan menawarkan tradisional kabel menjadi pilihan lain
pelanggan.
Akan menjadi menarik untuk menonton
keseluruhan lapangan komunikasi satelit, kabel, dan perusahaan telepon yang
bersaing untuk pelanggan. Sebagai dua terakhir industri upgrade pertumbuhan
fisik mereka, mereka akan lebih baik diposisikan untuk bersaing dengan sistem
DBS. Perhatikan juga bahwa di bagian depan internasional, negara lain telah
fasih di dalam teknologi DBS dan terus draft perencanaan sistem yang canggih.
Jepang dan berbagai negara Eropa adalah pesaing utama dalam bidang ini.
Lingkungan yang seperti ini juga akan
menawarkan tantangan baru bagi perusahaan satelit. Di Amerika Serikat, saluran
telepon telah kembali menggunakan loop untuk menyampaikan penagihan informasi.
Di negara-negara dimana universal layanan telepon tidak ada, pilihan lain harus
dipakai. Akhirnya, seperti bidang lainnya, industri DBS harus bersaing dengan
berbagai lelang teknologi.[4]
Sumber:
[1]http://www.anneahira.com/sejarah-televisi.htm
[2]http://id.shvoong.com/humanities/film-and-theater-studies/2281860-pengertian-hdtv-high-definition-television/
[3]http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_kabel
[4]https://id.wikipedia.org/wiki/Direct_Broadcast_Satellite
0 komentar:
Posting Komentar