Selamat datang di sebuahramasebuahcerita.blogspot.com

Minggu, 26 Mei 2013

Perkembangan Teknologi TV

1.      Sejarah TV
Pada 1930-an, kotak televisi yang dijual pertama kali sudah berfungsi sebagai alat penerima komunikasi utama di dalam rumah, perdagangan, dan institusi. Pada waktu itu televisi berfungsi sebagai hiburan dan sumber informasi berupa berita.
Televisi adalah sebuah teknologi yang sangat berpengaruh dalam perkembangan teknologi informasi di seluruh dunia. Pada awal perkembangannya, televisi adalah gabungan teknologi optik mekanik dan elektronik yang digunakan untuk merekam, menampilkan dan menyiarkan gambar visual.
Televisi adalah sebuah penemuan yang terus dikembangkan dari waktu ke waktu. Awal munculnya televisi tidak dapat dilepaskan dari penemuan hukum elektromagnetik oleh Joseph Henry dan Michael Faraday pada 1831. Masa ini adalah awal komunikasi elektronik. Berikut perkembangan televisi.
·         George Carey (1876) membuat selenium camera yang bisa membuat seseorang melihat gelombang listrik dan akhirnya disebut sinar katoda. Sebelumnya, gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah melalui mesin faksimile mekanik sederhana, yang kemudian dikembangkan pada akhir abad ke-19.
·         Pada tahun 1878, konsep pertama pengiriman gambar bergerak yang menggunkan daya elektrik adalah konsep gabungan telepon dan gambar bergerak atau teleponskop, tidak lama setelah penemuan telepon. Hal tersebut membuat para penulis fiksi ilmiah berpendapat bahwa suatu hari nanti cahaya juga akan dapat dikirimkan melalui medium kabel, seperti halnya suara. Dan, itu telah terbukti pada penemuan selanjutnya.
·         Pada tahun 1881, pertama kali mengirim gambar menggunakan sistem pemindaian gambar, yaitu menggunakan pantelegraf, yang menggunakan mekanisme pemindaian pendulum. Penggagas pertama yang menggunakan istilah televisi adalah Constatin Perskyl dari Rusia (1900).
·         Pada 1907, dua orang yang bernama Campbell Swinton dan Boris Rosing melakukan percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim sebuah gambar.
·         Televisi warna diciptakan oleh Peter Goldmark pada 1940.
·         Sebuah lembaga RCA memperkenalkan layar LCD pertama pada 1968.
·         Pada 1995, Larry Weber sukses menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang.
·         Pada 2000-an, penyempurnaan layar teknologi dilakukan baik LCD, Plasma, maupun CRT.
Sejak saat itu, hampir setiap teknologi pengiriman gambar menggunakan teknik pemindaian gambar, termasuk televisi. Konsep ini dinamakan perasteran, yaitu sebuah proses mengubah gambar visual menjadi arus gelombang elektrik. Berikut ini merupakan perkembangan sejarah TV yang terjadi, mulai masa TV mekanik hingga TV plasma yang ada sekarang.[1]



2.      HDTV
HDTV (High Definition Television). Sistem media komunikasi bergambar dan atau bersuara dengan tingkat kualitas ketajaman gambar (resolusi) sangat tinggi. Kualitas gambar yang dihasilkan HDTV mempunyai ketajaman lebih baik (resolusi 1125 baris, dengan 1080 baris aktif), variasi warna lebih tajam, berformat layar lebar (dengan aspect ratio TV digital 16:9 atau 1,78:1), transmisi data digital berbasis 19,3 megabit per detik, dan jumlah piksel hingga lima kali format standar analog PAL.
HDTV adalah istilah yang melibatkan seluruh aspek penyiaran, bukan hanya layar TV saja yang menjamin gambar video yang ditampilkan berupa gambar video definisi tinggi, tetapi mulai dari unit kamera video, format sinyal serta cara transmisi, sistem penerima, hingga layar penampil di hadapan para pemirsa. Sistem broadcast HDTV diidentifikasi dengan tiga parameter utama: ukuran frame, sistem scanning (interlaced scanning dan progressive scanning) serta frame rate. Kelebihan lain, HDTV berukuran lebih lebar dibanding TV biasa. Format HDTV menyerupai layar bioskop. HDTV juga dapat difungsikan sebagai monitor komputer secara langsung.
PAL (Phase Alternating Line). Sistem warna televisi yang pertama kali dibuat di Jerman, digunakan di Eropa dan beberapa negara lain termasuk Indonesia. PAL terdiri atas 625 garis pemindaian, berada pada rate 25 frame perdetiknya.
SECAM (Sequential Color with Memory). Sistem televisi berwarna yang dikembangkan di Perancis, menggunakan 25 frame per detik dan 625 garis horizontal.[2]


3.      TV Kabel
Televisi kabel atau cable television adalah sistem penyiaran acara televisi lewat isyarat frekuensi radio yang ditransmisikan melalui serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena (over-the-air). Selain acara televisi, acara radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel.
Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia Timur, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil di Afrika karena kepadatan penduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti halnya radio, frekuensi yang berbeda digunakan untuk menyebarkan banyak saluran lewat satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih satu saluran televisi. Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi digital untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog.[3]

4.      Wireless Cable TV& Direct Broadcasting Satelite (DBS)
Direct Broadcast Satellite (DBS) adalah sejenis pesawat luar angkasa yang akan memulai layanan komunikasi baru. Dilengkapi dengan sistem transmisi yang sangat kuat, satelit akan beroperasi dan akan melalui outlet media konvensional untuk relay program secara langsung ke pelanggan. Dan konsep ini telah berevolusi selama bertahun-tahun. Dua konsep penting DBS adalah ukuran transmisi informasi dan pilihan pemrograman. Berkat transmisi yang kuat, piring yang digunakan kurang dari dua meter. Ukuran piring merupakan masalah penting bagi DBS, karena membutuhkan piring kecil yang mencolok, cukup murah, dan mudah digunakan. Pilihan pemprograman juga penting, karena perusahaan DBS dapat menyediakan program televisi, film, dan siaran olahraga sekaligus.
Daya tarik dari sistem DBS adalah cara yang ampuh untuk menarik kepentingan lapangan. Konsumen dapat menerima sebuah array program, termasuk yang mungkin tidak tersedia. Teknologi prasyarat dasar juga telah matang sejak 1980-an, membuat operasi DBS yang lebih layak dan, akhirnya terintegrasi sepenuhnya dalam infrastruktur komunikasi Amerika Serikat. DBS mendukung individu individu di daerah pedesaan yang tidak memiliki pilihan siaran atau kabel dan menawarkan tradisional kabel menjadi pilihan lain pelanggan.
Akan menjadi menarik untuk menonton keseluruhan lapangan komunikasi satelit, kabel, dan perusahaan telepon yang bersaing untuk pelanggan. Sebagai dua terakhir industri upgrade pertumbuhan fisik mereka, mereka akan lebih baik diposisikan untuk bersaing dengan sistem DBS. Perhatikan juga bahwa di bagian depan internasional, negara lain telah fasih di dalam teknologi DBS dan terus draft perencanaan sistem yang canggih. Jepang dan berbagai negara Eropa adalah pesaing utama dalam bidang ini.
 Lingkungan yang seperti ini juga akan menawarkan tantangan baru bagi perusahaan satelit. Di Amerika Serikat, saluran telepon telah kembali menggunakan loop untuk menyampaikan penagihan informasi. Di negara-negara dimana universal layanan telepon tidak ada, pilihan lain harus dipakai. Akhirnya, seperti bidang lainnya, industri DBS harus bersaing dengan berbagai lelang teknologi.[4]

Sumber:
[1]http://www.anneahira.com/sejarah-televisi.htm
[2]http://id.shvoong.com/humanities/film-and-theater-studies/2281860-pengertian-hdtv-high-definition-television/
[3]http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_kabel

[4]https://id.wikipedia.org/wiki/Direct_Broadcast_Satellite

0 komentar:

Posting Komentar

sebuahramasebuahcerita.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.