Sabtu 12 Oktober 2013, menjadi
hari yang sangat mengesankan bagiku. Bisa jadi malam minggu terbaik yang pernah
ada. Hehe... tidak sendiri aku mengalaminya, melainkan dengan si doi yang
belakangan ini intens dekat denganku.
Bisa di bilang seharian aku dedikasikan hari itu untuk si doi. Hoho....bukan
lebay tapi ini kisah nyata dan aku sendiri mengalaminya. Senang, sedih, capek,
letih, menyebalkan, semua jadi satu...hhmmmm cuman kalo lagi dket sama doi
kayanya cape juga berubah jadi seneng deh. Ahay deuhhh...
Seperti
biasa di sabtu pagi sapuan warna jingga menghiasi langit bagian timur, tak lama
kemudian muncul mentari yang disambut pula kicauan burung. Hmmmmmm suasana pagi
di kota bandung memang khas. Pagi itu rencananya aku akan bertemu dengan doi di
kampus lantaran aku akan mengembalikan bb nya yang baru aku up garade semalam.
Doi punya bb yang bermasalah, kebetulan sedikit aku mengerti tentang instalasi
bb yang bermasalah. Yah maklum lah ilmu itu sedikitnya bisa bermanfaat bagi orang
lain, yah memang jadi orang yang suka ngulik itu punya kelebihan kaya gini
*astagfirullah agul ti orok ieu mah budak teh* lanjut ke cerita....
Hari sabtu
doi libur kuliah, cuman sabtu kali ini dia ada janji mau nganter temennya yang
mau ospek di salah satu UKM(Unit Kegiatan Mahasiswa) kampus. jam 7 doi udah ‘mangkal’
depan masjid, belum mandi pula*ups keceplosan*. Ting tong hape nyala, seperti
biasa sms pertama setiap pagi pasti dari si doi. Doi bilang mau ke kampus jam
7, aku pun bergegas mandi dan kebetulan hari itu aku masuk kuliah jam 7.30 jadi
lebih efektif dan efisien kalau sebelum masuk ku kembalikan bb yang sudah
kuperbaiki semalam.
Berangkat
menggunakan kuda besi yang ku beri nama JEKI (doi sih yang kasih nama),
sepanjang jalan rasanya ingin segera bertemu, haha efek terkena virus eceng ya
kaya gini nih. Selang beberapa menit aku pun sampai kampus jam 7.25 sesuai
rencana aku bertemu doi di depan masjid kampus. waktu itu doi duduk bersama
temannya di depan fakultas ushulludin. Doi terlihat lebih cantik, ada yang
bilang kalo wanita cantik tuh bakal kelihatan cantik pas baru bangun tidur dan belum
pake make up ataupun mandi. Nah loh terbukti doi nih cantik natural.
Ahahaha*mampus doi pasti baca nih*
“nih si
ganteng udah sembuh” ujarku.(ganteng tuh nama bb si doi) ga ngerti kenapa semua
barang di kasih nama. Aku mikirnya semua kerudungnya juga d kasih nama. Hoho
tapi ternyata engaa. Wah ini pembahasan melebar nih, oke kembali ke
laptop....*naon sih* ketika ku kembalikan bb dia tersenyum manis, hmmm saking
manisnya tak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata. Senyuman terindah yang pernah
ada*haaalaaahhh* tak lama hp berbunyi, ada panggilan dari dosen mata kuliah
pertama hari ini. Tak ku angkat, aku langsung pamit ke doi. Kami bersalaman,
doi sun tangan sebelum aku pergi ke gedung perkuliahan. Hmmm romatis
bukan?*engga deng boong, gada acara pamitan pake sun tangan aku langsung
bergegas. Hahaha*
Sampai di
gedung Z, kembali dosen memanggil, ku angkat dan dosen mengatakan bahwa dia
sudah ada di ruang Z7. Dosen yang satu ini memang juara, dosen lain sebelum
masuk pasti bertanya, dimana kelas? Namun dosen yang satu ini sudah mencari
kelasnya sendiri. hmmm setidaknya sudah meringankan bebanku sebagai ketua kelas
(kosma). Kami bergegas masuk kelas, kemudian mengumpulkan tugas, lalu materi
statistika dipaparkan. Otak kami lumayan ngebul dijajaki soal-soal statistika,
namun yang lain ngebul aku tidak sama sekali malah itu semua terasa mudah
bagiku*mulai kaluar yeuh legegna* mata kuliah berganti menjadi Jurnal Radio.
Salah satu mata kuliah faforit kebanyakan anak-anak. Seperti biasa praktek
membacakan berita radio dari setiap anak menjadi hidangan pertama yang di
santap dosen. Dosen yang satu ini kerjaannya ngelawak, walaupun terkadang
garing juga sih. Untung jadi dosen, kalo jadi pelawak miris liatnya juga.
Hahaseum
Jam di
tangan menunjukkan pukul 10.30 artinya mata perkuliahan selesai hari itu.
Sebetulnya ada 2 mata kuliah lagi yang seharusnya masuk, namun kedua dosen
tersebut berhalangan hadir. Kabar gembira buat anak-anak, sebagian anak ada
yang langsung main ke jatinangor diki mengajakku ke sana namun aku sudah ada
janji dengan doi. Hari ini rencananya doi mau pulang ke cililin, *bingung kan
dimana cililin tuh??? percuma nyari di peta juga ngga ada* aku berencana untuk
mengantarnya. Hanya saja doi minta di antar ke tega lega saja lantaran kakeknya
mau ke bandung, jadi doi bisa pulang sama kakeknya.
Aku pun
berjanji pada diki bahwa aku akan menyusul nanti sore selepas mengantarkan doi
ke tega lega. Setelah itu, aku bergegas ke kostan doi karena sebelumnya aku
sudah berjanji akan menemuinya sepulang kuliah. Katanya ada masalah sama bb-nya
yang kemarin malam ku up grade. Sesampainya di kostan si doi, doi udah stay aja
di teras kostannya, maklum kostannya khusus cewek jadi kalo ada cowok bertamu
paling di depan kostannya atau di ruang tamunya. Kali ini doi udah mandi nih,
hhhmmmm wangi <3<3 mana pake rok warna merah pula, duh cantiknya.
Tak lama ku
cek bb-nya, tapi setelah ku cek, ternyata baik-baik saja, hanya doi lupa belum
mendaftarkan bbm id di app world. Kami pun mengobrol dari yang penting hingga
yang sepele, dari yang berbobot hingga yang sangat ringan, dari yang rame
hingga yang booring kita bicarakan semuanya istilahnya mah kongres lah,
penonton.....oiiiiiii, tau kongres ga.....? ngaaaaa. Kongres tuh kongkow teu
beres-beres. Haha....*pasti garing da-_-“*
Singkat
cerita (singkat aja yah, obrolannya terlalu intim males jelasinnya. hoho)
tak terasa waktu udah mau jam 14.00
emang tuh kalo lagi sama doi waktu tuh cepet banget berlalu:p. Rencananya doi
mau ke sanggar PSM (Paduan Suara mahasiswa), Tanya kenapa? Doi ikutan UKM itu
dan doi keterima. Wihhhh ternyata doi penyanyi juga yah, suka seneng aja liat
cewek yang bisa nyanyi. Hadeuh, makin makin aja nih ke si doi, hehe. Doi mau ke
sanggar soalnya mau ngambil surat tanda kelulusan dan katanya sih mau ada
pengumuman gitu. Oke aku pun bergegas ke kostan faisal, soalnya belum shalat
dzuhur. Rencananya doi juga berangkat bareng temen-temennya.
Di kostan
faisal, lantas aku mengambil air wudhu kemudian shalat. Setelah itu melihat ada
gitar, lalu kumainkan dan bernyanyi bersama teman-teman. *ga penting pembahasan
ini mah ah* oke lanjuuuuut, kalian luar biasaaaaaa!!!! *naon sih* sedang asik
bernyanyi, twewew ada sms dari doi katanya minta di anterin ke sanggar soalnya
tememnnya naik motor berdua. Setelah dari sanggar juga doi mau langsung balik.
Mendengar hal itu ku banting gitar dan sesegera mungkin menjemput doi.*boong
deng g sampe di banting juga, punya orang. Hehe* sebelumnya faisal meminta tolong
padaka untuk mengantarnya ke jatinangor, soalnya dia mau mudik. Aku
menyanggupinya, lantaran sore juga sudah di cibiru lagi, kebetulan aku mau ke
jatinangor juga. Kemudian aku langsung meluncur jemput doi. Doi nunggu depan
gang dilanjutkan ke sanggar PSM di daerah penyileukan. Sesampainya di sanggar
doi sama temennya masuk sementara tukang ojek nunggu di depan, haha. Sekitar 15
menitan nunggu lah akhirnya doi keluar dan kita lanjutkan perjalanan ke tega
lega.
Doi pun
berkata, “kayaknya aku mminta anter sampe term. Leuwi panjang aja deh soalnya
kakek ga jadi ke bandung” ujar wanita berpipi mancung itu:p. Hihi...karna sudah
sore aku putuskan untuk mengantar ke rumahnya, ya minimal cimahi lah supaya ga
terlalu jauh juga. Kasian doi kalo harus sendirian soalnya udah sore banget.
Segera ku bbm diki dan membatalkan janji untuk menemuinya di jatinangor. Namun kuurungkan niat untuk memberi kabar
faisal, soalnya faisal meminta antar sebisanya aku, artinya sepulang
mengantarkan doi.
Ku starter
motor, lalu putar gas, motor pun melaju di jalur soekarno hatta yang tak pernah
sepi itu. Tak jauh dari panyileukan, tiba-tiba hujan deras mengguyur kota
bandung. Kata orang sih romantis kalo naik motor berdua ujan-ujanan.*romantis
mata lu meletek!! Yang ada tuh basah* Karena ga bawa jas ujan, segera ku menepi
ke sisi jalan untuk berteduh. Nah ini baru romantis kataku dalam hati, kita
berteduh di bawah pohon, tak lama orang-orang pun berdatangan dan ikut berteduh
juga. Buyar sudah romantisme di bawah pohon mana penuh sesak sama orang yang
ikut berteduh berjamaah pula.
Singkat
cerita (maapin baim yah, soalnya bakalan panjang kalo di certain, jadi ketemu
lagi si ‘singkat cerita’ deh) hujan deras pun menjadi hujan rintik-rintik,
sebagian dari kami yang berteduh pun sudah meninggalkan pohon tersebut dan
melanjutkan perjalanan. Kami pun akhirnya melanjutkan perjalanan dengan alasan
hari sudah terlalu sore. Tidak jauh dari pohon tempat berteduh kami tadi, hujan
deras pun kembali mengguyur, akhirnya kami kembali berteduh di pom bensin
sebelum lampu merah gede bage. Sekalian isi bensin doi pun segera berteduh di
pom.
Kali ini
kami berteduh sambil mendengarkan musik dengan ear phone, yang kiri sama si
doi, yang kanan ada di telingaku, widiiiihhh romantis ga sih??? Tapi buyar lagi
sih sama orang-orang yang ikut berteduh juga. Masih dengan orang-orang yang
sama dengan tempat berteduh yang sebelumnya. Bete ga sih???:’s ya sudah singkat
cerita(3x kali cenah) hujan pun reda, perjalanan masih panjang kami harus
bergegas dan cepat meninggalkan tempat tersebut.
Sepanjang
perjalanan kami banyak bercerita sampai pada akhirnya kami berdua diam, bukan
karna sudah tidak ada topik melainkan doi udah mulai lelah dan ngantuk. Aku pun
demikian, karna tidak ada obrolan aku ikut terbawa suasana yang mendayu-dayu.
Angin sepoi-sepoi bergantian menghantam wajahku dengan lembut serasa mengusap
penuh wajah. Alhasil aku pun ikut mengantuk, shittt man! Gerutuku dalam hati.
Suasana hening dalam perjalanan berlanjut tidak begitu lama. Tiba-tiba dalam
keheningan doi berkata,
“nih jalan
sini kayanya bisa deh, lewat jalan pintas nanti keluar di cimahi”ujarnya.
Aku pun
bertanya kembali untuk meyakinkannya. Nampaknya wanita bermata tembem ini pun
ragu dengan jalan itu. Akhirnya kami tak ambil resiko dan tetap melanjutkan
perjalanan dan istiqamah di jalan soekarno hatta.
Setelah
melewati daerah kopo, doi kembali berkata “Nah ini jalan pintas teh!” kembali
ku bertanya, untuk memastikannya. Doi pun merasa yakin dengan jalan tersebut.
aku pun mengikuti keinginannya. Tak lama kecurigaan pun mulai muncul ketika aku
baru sadar bahwa ini jalan satu arah, praktis hanya motor kami yang melaju
berlawanan arah. Namun doi tetap saja kekeuh dan yakin bahwa ini jalan pintas
yang dia maksud.
Oke
kulanjutkan perjalanan dan tetap optimis dengan jalan ini, meskipun aku sedikit
ragu. Semakin lama wajah doi berubah menjadi sedikit bingung.
“beneran
kan ini jalannya?” tanyaku.
“iya
kayanya, cuman ga tau sih” jawabnya membingungkan.
“beuh kamu
mah, ya udah nanya aja deh ya” kataku.
Adzan
magrib pun berkumandang, akhirnya perjalanan kita lanjutkan untuk mencari
masjid terlebih dahulu. Tak lama kemudian akhirnya kita menemukan masjid, aku
pikir di daerah seasing ini tidak ada masjid. Hahaha malah doi sih bilangnya
daerah ini merupakan daerah selatan pulau jawa gitu.*mulai ngaco nih doi*
Akhirnya
kami shalat magrib bersama, meskipun ngga berjamaah sih tapi ini yang lebih pas
dibilang romantis. Iya ga sih? Tapi suatu saat nanti aku yakin bisa jadi imam
yang baik buat doi<3<3*halaaaaah* setelah shalat magrib kami pun
melanjutkan perjalanan di negeri antah berantah ini, hahaha. Sudah kuputuskan
untuk bertanya terlihat ada seorang pria paruh baya yang berjalan sendirian.
Nampaknya pria ini kelihatan ingin ditanya. Baiklah kalau begitu aku tanya yah
kasian pemirsah. hahaha
“pak, kalau
jalan mau ke cimahi lewat sini bisa?” tanyaku.
“lurus
terus terus mentok belok kanan, lurus lagi” jawabnya dingin. Suasana pun
menjadi lebih mencekam, di tambah doi pun diam saja. Aku pun mencurigai pria
ini bukan sembarang manusia biasa. Sempat kulihat kakinya......tiba
tiba........fyuh ternyata kakinya pake sandal. Hmmm syukurlah. Kasihan kalo
sampe ga pake sandal, kan panas.
Oke lanjut
ke cerita, seriusan amat ni mah ah. Kami pun beertemu dengan persimpangan,
sesuai dengan arahan pria tadi kita belok kanan. Oke so far so good. Tak lama
kemudian kami kembali dibingungkan dengan dipertemukan kembali dengan jalan
pertigaan. Kami pun memilih lurus saja, meskipun sedikit bingung. Kembali ku
bertanya
“pak, kalo
ke cimahi kemana yah?”tanyaku
“lurus,
kanan” jawabnya lebih dingin dari yang sebelumnya. Astagaaaaaa
ternyata....ternyata....dia seorang tukang parkir. Hoho pantesan jawabnya
singkat.*naon hubunganna atulah*
Kembali
kulanjutkan perjalanan, sampai pada akhirnya kita bertemu kembali dengan jalan
soekarno hatta. *Binggo!!!! Twewewwww.....Keneh keneh atuh* jalan tersebut
bukan saja menghabiskan waktu kita, tapi juga berhasil membuat kita bingung dan
tersesat di bagian selatan jawa*kata doi sih*. Tapi gapapa sih selama
tersesatnya sama doi, aku rela tersesat seharian asal sama doi. Hahahay deuh.
Lanjut ke perjalanan,
jam sudah menunjukkan pukul 19.00. aku pun tak tega jika hanya mengantarnya ke
cimahi. Sementara itu cililin masih sekitar 1 jam lagi.*cenah eta ge* waktu
terus berpacu, roda-roda mungil motor ku terus bergulir, tak terasa kami sudah
sangat jauh dengan keramaian kota sampai doi memutuskan untuk melewati jalan
pintas menuju batujajar. Namun kali ini dengan keyakinan tinggi doi memintaku
untuk lewat jalan tersebut.
Aku turuti
kembali keinginannya. Sekitar 500m perjalanan ada persimpangan kembali, doi
kembali bingung. namun untungnya ada penunjuk arah sehingga kami tidak
dibingungkan dengan jalan ini. Batujajar adalah tujuan kami melewati jalan itu.
Hoho haha hihi kembali kita tersesat, horeeeee. Sampai jalan buntu kami pun
memutuskan untuk putar balik dan mencari jalan lain. Setelah berada pada jalan
yang benar, kami pun kembali di bingungkan dengan jalan. Ada ke arah kanan lalu
kiri, doi sih bilangnya ke kanan. Oke kuturuti keinginannya, kembali hujan
turun malam itu.
Kami
putuskan untuk berteduh kembali. Singkat cerita (4x cenah:p) hujan pun reda dan
kami melanjutkan kembali perjalanan menuju ujung jawa selatan. Hahaha....sesuai
perintah belok kanan, JEKI melaju tanpa henti. Sampai pada akhirnya ada
penunjuk jalan ke arah cimahi. Shittman!
“Ini mah
balik lagi” kata doi mengagetkanku.
Akhirnya
kami putar balik lagi. Namun hujan kembali mengguyur dengan derasnya, kami pun
berteduh kembali. Entah untuk yang berapa kali kita berteduh. Namun sudah
kudapatkan romantisme berteduh itu.hahaha....pemain band dalam perut mulai
merancau dan bernyanyi. Hujan deras, perut kosong, dingin, isi dompet sekarat,
lengkap sudah penderitaanku hari itu. Tapi, sekali lagi aku yakinkan meskipun
kondisi sedang tidak karuan asalkan bersama dengannya semua terasa indah. Hahay
deuh...
Kembali ke
cerita. Setelah hujan reda kami kembali melanjutkan perjalanan. Tak lama
meninggalkan tempat berteduh tadi hujan pun kembali deras. Kembali kami
berteduh di rumah makan padang. Kali ini hujan tak berpihak pada kami, sampai
pada akhirnya aku putuskan untuk memintanya naik angkot saja. Kasian kalau
harus nunggu hujan reda, malam semakin larut, doi udah lelah pula berpetualang
denganku. Haha...tak lama ku stop angkot dan akhirnya doi pamit dan berlalu
begitu saja.
Tinggalah
ku sendiri, aku pun tak yakin arah jalan pulang. Namun ku turuti saja kemana
langkah motor ini pergi*apa sih* sebelum pulang ku pakai jas hujan yang selama
ini ku peyeum di balik jok motor. Hahaha....setelah terpasang aku pun
melanjutkan perjalanan pulang ke rancaekek, namun sebelumnya aku berjanji untuk
mengantarkan faisal yang sepertinya masih setia menungguku di kostannya. Maka
tujuanku kali ini adalah kembali ke cibiru.
Tancap gas tanpa kesulitan melintasi kota
cimahi dalam gelapnya malam. Tapi ga terlalu gelap sih soalnya banyak lampu.
Haha....sampai di kota cimahi ternyata hujan reda dan jalanan kering, malu
dengan jas hujan akhirnya aku berhenti di pom bensin dan kebetulan menemukan
atm. Alhamdulillah akhirnya dompet kembali bernapas, setelah kulepas jas hujan
aku pun kembali melanjutkan perjalanan. Kurang lebih ku habiskan waktu sekitar
45 menit untuk mencapai kostan faisal. Ngebut dikit gapapa lah asal ga laporan
sama si doi. Kalau dia tau, beuh pasti marah.*eh doi kan baca tulisan ini*
Sesampainya
di cibiru, ternyata faisal sudah tidak d kostannya, merasa bersalah dengan
faisal. Akhirnya ku kirim pesan singkat kepadanya. Begini pesannya:
*sal,
dimana? Lagi apa? Kamu udah makan belum?* tong percaya eta mah smsna d hapus
deui. Hahaha.....Ini yang benar:
*sal,
dimana? Urg ka kostan, ngan nyimpen helm hungkul sih. Hampura nya urg ngantrkn
si doi nepi ka cimahi, maneh gs balik nya?*
Faisal pun
menjawab:
*urg d
anteurkn si fahmi ma, tapi elepna pinuh jadi we ayeuna ka imahna si fahmi*
Hmmmm syukurlah
kalo begitu, faisal tidak apa-apa, aku pikir dia diculik makhuk asing dan entah
dimana keberadaannya. *efek loba teuing nonton kartun* akhirnya kuputuskan
untuk pulang ke rumah, tancap gas lagi. Singkat cerita (entah untuk yang berapa
kali) akhirnya sampai rumah juga. Doi juga ngasih kabar sudah sampai di
rumahnya. Alhamdulillah tugasku selesai untuk hari ini. Perjalanan panjang
dengan pengalaman baru di selatan jawa sudah kulewati malam ini, hanya rasa
lelah yang kini singgah dalam tubuhku. Romatisme hari ini telah kulewati. Terima
kasih untuk hari ini, semoga ini menjadi perjalanan yang menyenangkan juga untuk
si doi.
.Phom rak
khun kungdi.:*
0 komentar:
Posting Komentar