Selamat datang di sebuahramasebuahcerita.blogspot.com

Senin, 14 Oktober 2013

Romantisme Jawa Bagian Selatan

Sabtu 12 Oktober 2013, menjadi hari yang sangat mengesankan bagiku. Bisa jadi malam minggu terbaik yang pernah ada. Hehe... tidak sendiri aku mengalaminya, melainkan dengan si doi yang belakangan ini intens dekat denganku. Bisa di bilang seharian aku dedikasikan hari itu untuk si doi. Hoho....bukan lebay tapi ini kisah nyata dan aku sendiri mengalaminya. Senang, sedih, capek, letih, menyebalkan, semua jadi satu...hhmmmm cuman kalo lagi dket sama doi kayanya cape juga berubah jadi seneng deh. Ahay deuhhh...
Seperti biasa di sabtu pagi sapuan warna jingga menghiasi langit bagian timur, tak lama kemudian muncul mentari yang disambut pula kicauan burung. Hmmmmmm suasana pagi di kota bandung memang khas. Pagi itu rencananya aku akan bertemu dengan doi di kampus lantaran aku akan mengembalikan bb nya yang baru aku up garade semalam. Doi punya bb yang bermasalah, kebetulan sedikit aku mengerti tentang instalasi bb yang bermasalah. Yah maklum lah ilmu itu sedikitnya bisa bermanfaat bagi orang lain, yah memang jadi orang yang suka ngulik itu punya kelebihan kaya gini *astagfirullah agul ti orok ieu mah budak teh* lanjut ke cerita....
Hari sabtu doi libur kuliah, cuman sabtu kali ini dia ada janji mau nganter temennya yang mau ospek di salah satu UKM(Unit Kegiatan Mahasiswa) kampus. jam 7 doi udah ‘mangkal’ depan masjid, belum mandi pula*ups keceplosan*. Ting tong hape nyala, seperti biasa sms pertama setiap pagi pasti dari si doi. Doi bilang mau ke kampus jam 7, aku pun bergegas mandi dan kebetulan hari itu aku masuk kuliah jam 7.30 jadi lebih efektif dan efisien kalau sebelum masuk ku kembalikan bb yang sudah kuperbaiki semalam.
Berangkat menggunakan kuda besi yang ku beri nama JEKI (doi sih yang kasih nama), sepanjang jalan rasanya ingin segera bertemu, haha efek terkena virus eceng ya kaya gini nih. Selang beberapa menit aku pun sampai kampus jam 7.25 sesuai rencana aku bertemu doi di depan masjid kampus. waktu itu doi duduk bersama temannya di depan fakultas ushulludin. Doi terlihat lebih cantik, ada yang bilang kalo wanita cantik tuh bakal kelihatan cantik pas baru bangun tidur dan belum pake make up ataupun mandi. Nah loh terbukti doi nih cantik natural. Ahahaha*mampus doi pasti baca nih*
“nih si ganteng udah sembuh” ujarku.(ganteng tuh nama bb si doi) ga ngerti kenapa semua barang di kasih nama. Aku mikirnya semua kerudungnya juga d kasih nama. Hoho tapi ternyata engaa. Wah ini pembahasan melebar nih, oke kembali ke laptop....*naon sih* ketika ku kembalikan bb dia tersenyum manis, hmmm saking manisnya tak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata. Senyuman terindah yang pernah ada*haaalaaahhh* tak lama hp berbunyi, ada panggilan dari dosen mata kuliah pertama hari ini. Tak ku angkat, aku langsung pamit ke doi. Kami bersalaman, doi sun tangan sebelum aku pergi ke gedung perkuliahan. Hmmm romatis bukan?*engga deng boong, gada acara pamitan pake sun tangan aku langsung bergegas. Hahaha*
Sampai di gedung Z, kembali dosen memanggil, ku angkat dan dosen mengatakan bahwa dia sudah ada di ruang Z7. Dosen yang satu ini memang juara, dosen lain sebelum masuk pasti bertanya, dimana kelas? Namun dosen yang satu ini sudah mencari kelasnya sendiri. hmmm setidaknya sudah meringankan bebanku sebagai ketua kelas (kosma). Kami bergegas masuk kelas, kemudian mengumpulkan tugas, lalu materi statistika dipaparkan. Otak kami lumayan ngebul dijajaki soal-soal statistika, namun yang lain ngebul aku tidak sama sekali malah itu semua terasa mudah bagiku*mulai kaluar yeuh legegna* mata kuliah berganti menjadi Jurnal Radio. Salah satu mata kuliah faforit kebanyakan anak-anak. Seperti biasa praktek membacakan berita radio dari setiap anak menjadi hidangan pertama yang di santap dosen. Dosen yang satu ini kerjaannya ngelawak, walaupun terkadang garing juga sih. Untung jadi dosen, kalo jadi pelawak miris liatnya juga. Hahaseum
Jam di tangan menunjukkan pukul 10.30 artinya mata perkuliahan selesai hari itu. Sebetulnya ada 2 mata kuliah lagi yang seharusnya masuk, namun kedua dosen tersebut berhalangan hadir. Kabar gembira buat anak-anak, sebagian anak ada yang langsung main ke jatinangor diki mengajakku ke sana namun aku sudah ada janji dengan doi. Hari ini rencananya doi mau pulang ke cililin, *bingung kan dimana cililin tuh??? percuma nyari di peta juga ngga ada* aku berencana untuk mengantarnya. Hanya saja doi minta di antar ke tega lega saja lantaran kakeknya mau ke bandung, jadi doi bisa pulang sama kakeknya.
Aku pun berjanji pada diki bahwa aku akan menyusul nanti sore selepas mengantarkan doi ke tega lega. Setelah itu, aku bergegas ke kostan doi karena sebelumnya aku sudah berjanji akan menemuinya sepulang kuliah. Katanya ada masalah sama bb-nya yang kemarin malam ku up grade. Sesampainya di kostan si doi, doi udah stay aja di teras kostannya, maklum kostannya khusus cewek jadi kalo ada cowok bertamu paling di depan kostannya atau di ruang tamunya. Kali ini doi udah mandi nih, hhhmmmm wangi <3<3 mana pake rok warna merah pula, duh cantiknya.
Tak lama ku cek bb-nya, tapi setelah ku cek, ternyata baik-baik saja, hanya doi lupa belum mendaftarkan bbm id di app world. Kami pun mengobrol dari yang penting hingga yang sepele, dari yang berbobot hingga yang sangat ringan, dari yang rame hingga yang booring kita bicarakan semuanya istilahnya mah kongres lah, penonton.....oiiiiiii, tau kongres ga.....? ngaaaaa. Kongres tuh kongkow teu beres-beres. Haha....*pasti garing da-_-“*
Singkat cerita (singkat aja yah, obrolannya terlalu intim males jelasinnya. hoho) tak  terasa waktu udah mau jam 14.00 emang tuh kalo lagi sama doi waktu tuh cepet banget berlalu:p. Rencananya doi mau ke sanggar PSM (Paduan Suara mahasiswa), Tanya kenapa? Doi ikutan UKM itu dan doi keterima. Wihhhh ternyata doi penyanyi juga yah, suka seneng aja liat cewek yang bisa nyanyi. Hadeuh, makin makin aja nih ke si doi, hehe. Doi mau ke sanggar soalnya mau ngambil surat tanda kelulusan dan katanya sih mau ada pengumuman gitu. Oke aku pun bergegas ke kostan faisal, soalnya belum shalat dzuhur. Rencananya doi juga berangkat bareng temen-temennya.
Di kostan faisal, lantas aku mengambil air wudhu kemudian shalat. Setelah itu melihat ada gitar, lalu kumainkan dan bernyanyi bersama teman-teman. *ga penting pembahasan ini mah ah* oke lanjuuuuut, kalian luar biasaaaaaa!!!! *naon sih* sedang asik bernyanyi, twewew ada sms dari doi katanya minta di anterin ke sanggar soalnya tememnnya naik motor berdua. Setelah dari sanggar juga doi mau langsung balik. Mendengar hal itu ku banting gitar dan sesegera mungkin menjemput doi.*boong deng g sampe di banting juga, punya orang. Hehe* sebelumnya faisal meminta tolong padaka untuk mengantarnya ke jatinangor, soalnya dia mau mudik. Aku menyanggupinya, lantaran sore juga sudah di cibiru lagi, kebetulan aku mau ke jatinangor juga. Kemudian aku langsung meluncur jemput doi. Doi nunggu depan gang dilanjutkan ke sanggar PSM di daerah penyileukan. Sesampainya di sanggar doi sama temennya masuk sementara tukang ojek nunggu di depan, haha. Sekitar 15 menitan nunggu lah akhirnya doi keluar dan kita lanjutkan perjalanan ke tega lega.
Doi pun berkata, “kayaknya aku mminta anter sampe term. Leuwi panjang aja deh soalnya kakek ga jadi ke bandung” ujar wanita berpipi mancung itu:p. Hihi...karna sudah sore aku putuskan untuk mengantar ke rumahnya, ya minimal cimahi lah supaya ga terlalu jauh juga. Kasian doi kalo harus sendirian soalnya udah sore banget. Segera ku bbm diki dan membatalkan janji untuk menemuinya di jatinangor.  Namun kuurungkan niat untuk memberi kabar faisal, soalnya faisal meminta antar sebisanya aku, artinya sepulang mengantarkan doi.
Ku starter motor, lalu putar gas, motor pun melaju di jalur soekarno hatta yang tak pernah sepi itu. Tak jauh dari panyileukan, tiba-tiba hujan deras mengguyur kota bandung. Kata orang sih romantis kalo naik motor berdua ujan-ujanan.*romantis mata lu meletek!! Yang ada tuh basah* Karena ga bawa jas ujan, segera ku menepi ke sisi jalan untuk berteduh. Nah ini baru romantis kataku dalam hati, kita berteduh di bawah pohon, tak lama orang-orang pun berdatangan dan ikut berteduh juga. Buyar sudah romantisme di bawah pohon mana penuh sesak sama orang yang ikut berteduh berjamaah pula.
Singkat cerita (maapin baim yah, soalnya bakalan panjang kalo di certain, jadi ketemu lagi si ‘singkat cerita’ deh) hujan deras pun menjadi hujan rintik-rintik, sebagian dari kami yang berteduh pun sudah meninggalkan pohon tersebut dan melanjutkan perjalanan. Kami pun akhirnya melanjutkan perjalanan dengan alasan hari sudah terlalu sore. Tidak jauh dari pohon tempat berteduh kami tadi, hujan deras pun kembali mengguyur, akhirnya kami kembali berteduh di pom bensin sebelum lampu merah gede bage. Sekalian isi bensin doi pun segera berteduh di pom.
Kali ini kami berteduh sambil mendengarkan musik dengan ear phone, yang kiri sama si doi, yang kanan ada di telingaku, widiiiihhh romantis ga sih??? Tapi buyar lagi sih sama orang-orang yang ikut berteduh juga. Masih dengan orang-orang yang sama dengan tempat berteduh yang sebelumnya. Bete ga sih???:’s ya sudah singkat cerita(3x kali cenah) hujan pun reda, perjalanan masih panjang kami harus bergegas dan cepat meninggalkan tempat tersebut.
Sepanjang perjalanan kami banyak bercerita sampai pada akhirnya kami berdua diam, bukan karna sudah tidak ada topik melainkan doi udah mulai lelah dan ngantuk. Aku pun demikian, karna tidak ada obrolan aku ikut terbawa suasana yang mendayu-dayu. Angin sepoi-sepoi bergantian menghantam wajahku dengan lembut serasa mengusap penuh wajah. Alhasil aku pun ikut mengantuk, shittt man! Gerutuku dalam hati. Suasana hening dalam perjalanan berlanjut tidak begitu lama. Tiba-tiba dalam keheningan doi berkata,
“nih jalan sini kayanya bisa deh, lewat jalan pintas nanti keluar di cimahi”ujarnya.
Aku pun bertanya kembali untuk meyakinkannya. Nampaknya wanita bermata tembem ini pun ragu dengan jalan itu. Akhirnya kami tak ambil resiko dan tetap melanjutkan perjalanan dan istiqamah di jalan soekarno hatta.
Setelah melewati daerah kopo, doi kembali berkata “Nah ini jalan pintas teh!” kembali ku bertanya, untuk memastikannya. Doi pun merasa yakin dengan jalan tersebut. aku pun mengikuti keinginannya. Tak lama kecurigaan pun mulai muncul ketika aku baru sadar bahwa ini jalan satu arah, praktis hanya motor kami yang melaju berlawanan arah. Namun doi tetap saja kekeuh dan yakin bahwa ini jalan pintas yang dia maksud.
Oke kulanjutkan perjalanan dan tetap optimis dengan jalan ini, meskipun aku sedikit ragu. Semakin lama wajah doi berubah menjadi sedikit bingung.
“beneran kan ini jalannya?” tanyaku.
“iya kayanya, cuman ga tau sih” jawabnya membingungkan.
“beuh kamu mah, ya udah nanya aja deh ya” kataku.
Adzan magrib pun berkumandang, akhirnya perjalanan kita lanjutkan untuk mencari masjid terlebih dahulu. Tak lama kemudian akhirnya kita menemukan masjid, aku pikir di daerah seasing ini tidak ada masjid. Hahaha malah doi sih bilangnya daerah ini merupakan daerah selatan pulau jawa gitu.*mulai ngaco nih doi*
Akhirnya kami shalat magrib bersama, meskipun ngga berjamaah sih tapi ini yang lebih pas dibilang romantis. Iya ga sih? Tapi suatu saat nanti aku yakin bisa jadi imam yang baik buat doi<3<3*halaaaaah* setelah shalat magrib kami pun melanjutkan perjalanan di negeri antah berantah ini, hahaha. Sudah kuputuskan untuk bertanya terlihat ada seorang pria paruh baya yang berjalan sendirian. Nampaknya pria ini kelihatan ingin ditanya. Baiklah kalau begitu aku tanya yah kasian pemirsah. hahaha
“pak, kalau jalan mau ke cimahi lewat sini bisa?” tanyaku.
“lurus terus terus mentok belok kanan, lurus lagi” jawabnya dingin. Suasana pun menjadi lebih mencekam, di tambah doi pun diam saja. Aku pun mencurigai pria ini bukan sembarang manusia biasa. Sempat kulihat kakinya......tiba tiba........fyuh ternyata kakinya pake sandal. Hmmm syukurlah. Kasihan kalo sampe ga pake sandal, kan panas.
Oke lanjut ke cerita, seriusan amat ni mah ah. Kami pun beertemu dengan persimpangan, sesuai dengan arahan pria tadi kita belok kanan. Oke so far so good. Tak lama kemudian kami kembali dibingungkan dengan dipertemukan kembali dengan jalan pertigaan. Kami pun memilih lurus saja, meskipun sedikit bingung. Kembali ku bertanya
“pak, kalo ke cimahi kemana yah?”tanyaku
“lurus, kanan” jawabnya lebih dingin dari yang sebelumnya. Astagaaaaaa ternyata....ternyata....dia seorang tukang parkir. Hoho pantesan jawabnya singkat.*naon hubunganna atulah*
Kembali kulanjutkan perjalanan, sampai pada akhirnya kita bertemu kembali dengan jalan soekarno hatta. *Binggo!!!! Twewewwww.....Keneh keneh atuh* jalan tersebut bukan saja menghabiskan waktu kita, tapi juga berhasil membuat kita bingung dan tersesat di bagian selatan jawa*kata doi sih*. Tapi gapapa sih selama tersesatnya sama doi, aku rela tersesat seharian asal sama doi. Hahahay deuh.
Lanjut ke perjalanan, jam sudah menunjukkan pukul 19.00. aku pun tak tega jika hanya mengantarnya ke cimahi. Sementara itu cililin masih sekitar 1 jam lagi.*cenah eta ge* waktu terus berpacu, roda-roda mungil motor ku terus bergulir, tak terasa kami sudah sangat jauh dengan keramaian kota sampai doi memutuskan untuk melewati jalan pintas menuju batujajar. Namun kali ini dengan keyakinan tinggi doi memintaku untuk lewat jalan tersebut.
Aku turuti kembali keinginannya. Sekitar 500m perjalanan ada persimpangan kembali, doi kembali bingung. namun untungnya ada penunjuk arah sehingga kami tidak dibingungkan dengan jalan ini. Batujajar adalah tujuan kami melewati jalan itu. Hoho haha hihi kembali kita tersesat, horeeeee. Sampai jalan buntu kami pun memutuskan untuk putar balik dan mencari jalan lain. Setelah berada pada jalan yang benar, kami pun kembali di bingungkan dengan jalan. Ada ke arah kanan lalu kiri, doi sih bilangnya ke kanan. Oke kuturuti keinginannya, kembali hujan turun malam itu.
Kami putuskan untuk berteduh kembali. Singkat cerita (4x cenah:p) hujan pun reda dan kami melanjutkan kembali perjalanan menuju ujung jawa selatan. Hahaha....sesuai perintah belok kanan, JEKI melaju tanpa henti. Sampai pada akhirnya ada penunjuk jalan ke arah cimahi. Shittman!
“Ini mah balik lagi” kata doi mengagetkanku.
Akhirnya kami putar balik lagi. Namun hujan kembali mengguyur dengan derasnya, kami pun berteduh kembali. Entah untuk yang berapa kali kita berteduh. Namun sudah kudapatkan romantisme berteduh itu.hahaha....pemain band dalam perut mulai merancau dan bernyanyi. Hujan deras, perut kosong, dingin, isi dompet sekarat, lengkap sudah penderitaanku hari itu. Tapi, sekali lagi aku yakinkan meskipun kondisi sedang tidak karuan asalkan bersama dengannya semua terasa indah. Hahay deuh...
Kembali ke cerita. Setelah hujan reda kami kembali melanjutkan perjalanan. Tak lama meninggalkan tempat berteduh tadi hujan pun kembali deras. Kembali kami berteduh di rumah makan padang. Kali ini hujan tak berpihak pada kami, sampai pada akhirnya aku putuskan untuk memintanya naik angkot saja. Kasian kalau harus nunggu hujan reda, malam semakin larut, doi udah lelah pula berpetualang denganku. Haha...tak lama ku stop angkot dan akhirnya doi pamit dan berlalu begitu saja.
Tinggalah ku sendiri, aku pun tak yakin arah jalan pulang. Namun ku turuti saja kemana langkah motor ini pergi*apa sih* sebelum pulang ku pakai jas hujan yang selama ini ku peyeum di balik jok motor. Hahaha....setelah terpasang aku pun melanjutkan perjalanan pulang ke rancaekek, namun sebelumnya aku berjanji untuk mengantarkan faisal yang sepertinya masih setia menungguku di kostannya. Maka tujuanku kali ini adalah kembali ke cibiru.
 Tancap gas tanpa kesulitan melintasi kota cimahi dalam gelapnya malam. Tapi ga terlalu gelap sih soalnya banyak lampu. Haha....sampai di kota cimahi ternyata hujan reda dan jalanan kering, malu dengan jas hujan akhirnya aku berhenti di pom bensin dan kebetulan menemukan atm. Alhamdulillah akhirnya dompet kembali bernapas, setelah kulepas jas hujan aku pun kembali melanjutkan perjalanan. Kurang lebih ku habiskan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai kostan faisal. Ngebut dikit gapapa lah asal ga laporan sama si doi. Kalau dia tau, beuh pasti marah.*eh doi kan baca tulisan ini*
Sesampainya di cibiru, ternyata faisal sudah tidak d kostannya, merasa bersalah dengan faisal. Akhirnya ku kirim pesan singkat kepadanya. Begini pesannya:
*sal, dimana? Lagi apa? Kamu udah makan belum?* tong percaya eta mah smsna d hapus deui. Hahaha.....Ini yang benar:
*sal, dimana? Urg ka kostan, ngan nyimpen helm hungkul sih. Hampura nya urg ngantrkn si doi nepi ka cimahi, maneh gs balik nya?*
Faisal pun menjawab:
*urg d anteurkn si fahmi ma, tapi elepna pinuh jadi we ayeuna ka imahna si fahmi*
Hmmmm syukurlah kalo begitu, faisal tidak apa-apa, aku pikir dia diculik makhuk asing dan entah dimana keberadaannya. *efek loba teuing nonton kartun* akhirnya kuputuskan untuk pulang ke rumah, tancap gas lagi. Singkat cerita (entah untuk yang berapa kali) akhirnya sampai rumah juga. Doi juga ngasih kabar sudah sampai di rumahnya. Alhamdulillah tugasku selesai untuk hari ini. Perjalanan panjang dengan pengalaman baru di selatan jawa sudah kulewati malam ini, hanya rasa lelah yang kini singgah dalam tubuhku. Romatisme hari ini telah kulewati. Terima kasih untuk hari ini, semoga ini menjadi perjalanan yang menyenangkan juga untuk si doi.
.Phom rak khun kungdi.:*

  


      
 

0 komentar:

Posting Komentar

sebuahramasebuahcerita.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.