Selamat datang di sebuahramasebuahcerita.blogspot.com

Sabtu, 30 Maret 2013

Manfaat Menulis menurut ‘Sang Masterpiece’


Hari ini sangat melelahkan pikirku. Akankah setiap harinya aku disibukkan dengan hal-hal seperti ini??? Jika setiap hari seperti ini, aku yakin tubuh berontak dan tak mampu lagi memikul beban. Ibarat mesin yang setiap hari dipaksakan untuk berjalan, maka tubuh pun jika setiap harinya di genjot dengan segala kegiatan fisik, aku yakin tubuh pun akan mengalami penurunan.....entah lah!!! Namun hanya satu pikirku, aku yakin hal ini akan indah pada saatnya nanti.
            Sabtu, 30 Maret 2013. Genap bertambah usiaku di hari ini, tak penting berapa tahun aku hidup di dunia ini, namun yang paling penting apa yang sudah aku lakukan selama ini? Prestasi apa yang sudah aku ukir dalam hidup singkat ini?
jika ingin melihat dunia, baca lah buku, namun jika ingin dikenal dunia, maka menulislah!
Prof Samuh: “Usaha kuncinya!!!”
 Hari ini aku sedang mengikuti acara pelatihan karya tulis ilmiah yang sedang diadakan oleh BEM Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Terhitung sejak kemarin, aku sudah mengikuti 2 hari dalam pelatihan yang sekiranya akan berakhir besok. Dalam pelatihan tersebut aku disadarkan tentang pentingnya menulis, sehingga akhirnya aku menulis tulisan yang tidak berbentuk ini. Bagaikan mimpi di siang bolong, saya bagaikan disadarkan ketika prof samuh mengatakan apa yang sudah kalian lakukan selama kuliah? Bahkan selama hidup? Sudah berapa tulisan yang kalian buat sebagai mahasiswa?
“ibarat petani yang belum pernah mencangkul” begitu katanya. Sama halnya ketika menjadi seorang mahasiswa selama kiprahnya belum pernah menulis. Miris ketika aku tersadar akan usiaku yang bisa di bilang sudah lebih diatas teman-temanku sebaya pada umumnya. Aku belum bisa berbuat apapun terlebih dengan tulisanku yang masih dibilang jauh dari kata ideal.
“jika ingin melihat dunia, baca lah buku....Namun jika ingin dikenal dunia, maka menulislah!!!!” penggalan kata tersebut masih terngiang dikepalaku ketika mulyana selaku ketua BEM-F berbicara dalam sambutannya. Ya kita bisa membuka wawasan kita dengan membaca buku, namun ada yang lebih luar biasa lagi, yaitu dengan menulis. Kita bisa mengukir sejarah dengan tulisan kita. Seseorang yang sudah meninggal dan meninggalkan tulisannya, akan terus dikenang sepanjang masa. Sama halnya dengan ibnu taimiyah yang menulis bukunya ketika di dalam penjara. Justru sampai saat ini tulisannya banyak dicari oleh orang-orang.
Terkadang kita masih meraba dalam hal dan keinginan untuk menulis. “allohumma paksakeun...” begitu kata prof samuh. Kita jangan berfikir tentang bagaimana nantinya tulisan kita akan dibaca oleh orang lain, justru hal tersebut akan membuat kita takut untuk menulis. Seperti tadi Ibnu taimiyah menulis bahkan di dalam penjara yang tentunya ia tidak berfikir siapa yang akan membacanya kelak, namun pada kenyataannya justru tulisannya dicari hingga saat ini.
Kehebatan/manfaat lain dalam menulis seperti yang telah dipaparkan oleh prof samuh akan saya sampaikan disini:
A.      Manfaat Akademis
·         Sarana Pengembangan Ilmu
·         Menginspirasikan diri untuk lebih kreatif tentunya dalam hal menulis
B.      Manfaat Psikologis
·         Mempercepat proses pendewasaan diri
·         Memperoleh kepuasan psikologis
·         Menambah eksistensi diri
·         Mengasah daya kritis dan berfikir sistematis
C.      Manfaat Sosial
·         Masukan gagasan dan pemikiran
·         Alat kontrol independen
·         Pembuka solusi
·         Perekat komunikasi antar komunitas peduli
D.     Manfaat Ekonomis
·         Langsung (keuntungan financial)
·         Tidak Langsung (Media Promosi diri untuk kedepannya)
Begitulah paparan yang langsung di presentasikan oleh Prof. Samuh. Sengaja saya berikan poin-poin singkat supaya ada pertanyaan dalam benak para pembaca supaya kelak menjadi bahan diskusi untuk kedepannya. Semakin semangat saja, tentunya ketika kita sudah berada bahkan baru memulai perjalanan ini. Jangan putus asa kawan!!! Mari kita ukir sejarah bersama-sama!!!(RSN)

0 komentar:

Posting Komentar

sebuahramasebuahcerita.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.