Hari ini sangat melelahkan pikirku. Akankah setiap harinya
aku disibukkan dengan hal-hal seperti ini??? Jika setiap hari seperti ini, aku yakin
tubuh berontak dan tak mampu lagi memikul beban. Ibarat mesin yang setiap hari
dipaksakan untuk berjalan, maka tubuh pun jika setiap harinya di genjot dengan
segala kegiatan fisik, aku yakin tubuh pun akan mengalami penurunan.....entah
lah!!! Namun hanya satu pikirku, aku yakin hal ini akan indah pada saatnya
nanti.
Sabtu, 30 Maret 2013. Genap bertambah
usiaku di hari ini, tak penting berapa tahun aku hidup di dunia ini, namun yang
paling penting apa yang sudah aku lakukan selama ini? Prestasi apa yang sudah
aku ukir dalam hidup singkat ini?
jika ingin melihat dunia, baca lah buku, namun jika ingin dikenal dunia, maka menulislah! |
Prof Samuh: “Usaha kuncinya!!!”
Hari ini aku sedang
mengikuti acara pelatihan karya tulis ilmiah yang sedang diadakan oleh BEM
Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Terhitung sejak kemarin, aku sudah mengikuti 2
hari dalam pelatihan yang sekiranya akan berakhir besok. Dalam pelatihan
tersebut aku disadarkan tentang pentingnya menulis, sehingga akhirnya aku
menulis tulisan yang tidak berbentuk ini. Bagaikan mimpi di siang bolong, saya
bagaikan disadarkan ketika prof samuh mengatakan apa yang sudah kalian lakukan
selama kuliah? Bahkan selama hidup? Sudah berapa tulisan yang kalian buat
sebagai mahasiswa?
“ibarat petani yang belum pernah mencangkul” begitu katanya.
Sama halnya ketika menjadi seorang mahasiswa selama kiprahnya belum pernah
menulis. Miris ketika aku tersadar akan usiaku yang bisa di bilang sudah lebih
diatas teman-temanku sebaya pada umumnya. Aku belum bisa berbuat apapun
terlebih dengan tulisanku yang masih dibilang jauh dari kata ideal.
“jika ingin melihat dunia, baca lah buku....Namun jika ingin
dikenal dunia, maka menulislah!!!!” penggalan kata tersebut masih terngiang dikepalaku
ketika mulyana selaku ketua BEM-F berbicara dalam sambutannya. Ya kita bisa
membuka wawasan kita dengan membaca buku, namun ada yang lebih luar biasa lagi,
yaitu dengan menulis. Kita bisa mengukir sejarah dengan tulisan kita. Seseorang
yang sudah meninggal dan meninggalkan tulisannya, akan terus dikenang sepanjang
masa. Sama halnya dengan ibnu taimiyah yang menulis bukunya ketika di dalam
penjara. Justru sampai saat ini tulisannya banyak dicari oleh orang-orang.
Terkadang kita masih meraba dalam hal dan keinginan untuk
menulis. “allohumma paksakeun...” begitu kata prof samuh. Kita jangan berfikir
tentang bagaimana nantinya tulisan kita akan dibaca oleh orang lain, justru hal
tersebut akan membuat kita takut untuk menulis. Seperti tadi Ibnu taimiyah
menulis bahkan di dalam penjara yang tentunya ia tidak berfikir siapa yang akan
membacanya kelak, namun pada kenyataannya justru tulisannya dicari hingga saat
ini.
Kehebatan/manfaat lain dalam menulis seperti yang telah
dipaparkan oleh prof samuh akan saya sampaikan disini:
A. Manfaat Akademis
·
Sarana Pengembangan Ilmu
·
Menginspirasikan diri
untuk lebih kreatif tentunya dalam hal menulis
B. Manfaat Psikologis
·
Mempercepat proses pendewasaan
diri
·
Memperoleh kepuasan
psikologis
·
Menambah eksistensi diri
·
Mengasah daya kritis dan
berfikir sistematis
C. Manfaat Sosial
·
Masukan gagasan dan
pemikiran
·
Alat kontrol independen
·
Pembuka solusi
·
Perekat komunikasi antar
komunitas peduli
D. Manfaat Ekonomis
·
Langsung (keuntungan financial)
·
Tidak Langsung (Media
Promosi diri untuk kedepannya)
Begitulah
paparan yang langsung di presentasikan oleh Prof. Samuh. Sengaja saya berikan
poin-poin singkat supaya ada pertanyaan dalam benak para pembaca supaya kelak
menjadi bahan diskusi untuk kedepannya. Semakin semangat saja, tentunya ketika
kita sudah berada bahkan baru memulai perjalanan ini. Jangan putus asa kawan!!!
Mari kita ukir sejarah
bersama-sama!!!(RSN)